Saturday, 30 August 2014

Kategori: , , , ,

Saya Shalat Meskipun Saya Bukan Muslim (Kisah Nyata)

Saya punya tutor bahasa Inggris yang berasal dari Amerika di Riyadh, suatu hari saya menanyai beliau tentang bagaimana beliau masuk Islam, apakah beliau masuk Islam di Saudi atau di Amerika. Beliau mengatakan bahwa beliau sudah masuk Islam sejak di Amerika dan kemudian datang ke Saudi. Beliau mengatakan bahwa beliau dan Ibunya dulu biasa pergi ke masjid  King Fahad di Los Angeles (sebuah masjid besar di bawah pengawasan Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika) untuk shalat. Ibunya melihat ada seorang perempuan Amerika yang terbiasa shalat Maghrib dan Isya’ di sana. Dia selalu berdiri di dalam barisan, akan tetapi saat shalat dia selalu menoleh ke sana ke mari, dan terlihat meniru gerakan jamaah lain. Sangat terlihat jelas kalau wanita itu tidak bisa shalat. Sehingga ibunya berpikir mungkin wanita itu baru saja masuk Islam dan belum tahu cara shalat. Kemudian ibunya melihat wanita itu lagi setelah dua minggu. Setelah tiga minggu, wanita itu akan datang lagi satu atau dua kali seminggu.
juga mengajak ibunya masuk Islam dan ibunya juga masuk Islam. Kemudian beliau menceritakan sebuah cerita.
Suatu hari, ibunya menyapa wanita itu dan bertanya kepadanya, ”Apakah anda muslim?”
wanita itu menjawab, “Bukan, saya bukan muslim.”
Kemudian ibunya bertanya,” Lalu mengapa anda datang ke masjid? Apakah anda ingin masuk Islam?”
wanita itu menjawab, “Tidak, saya tidak ingin masuk Islam.”
“Lalu mengapa anda datang ke masjid?” ibunya bertanya lagi.
Wanita tersebut kemudian menjelaskan, “Saya tengah mengalami kegelisahan, keresahan atau depresi yang sangat dalam. Saya sudah coba terapi psikologis, tetapi tak berpengaruh sama sekali. Kemudian beberapa orang memberi saran kepada saya untuk mencoba terapi agama. Sehingga saya pergi ke gereja untuk berdoa di sana. Orang-orang di gereja hanya bermain musik dan membacakan kitab suci kepada kami kemudian kami akan bergoyang-goyang bersama, akan tetapi kegundahan saya tetap tidak berkurang sedikit pun. Kemudian ada yang mengatakan kepada saya untuk pergi ke kuil Budha, dan berbagai agama lainnya, hingga akhirnya saya mencoba Islam. Saya mulai datang ke masjid di waktu malam hari (yaitu Maghrib dan Isya’) untuk shalat, karena dhuhur dan asar tidak membaca surat dengan keras. Dan saya datang ke masjid untuk shalat terus menerus karena saya sangat suka dengan nyanyian (bacaan) imam.”
Ibunya mengatakan kepada wanita itu, “Orang yang membaca dalam shalat itu adalah imam dan yang dibaca bukanlah lagu, bukan pula sesuatu hal yang telah ia tulis sendiri, itu adalah Kalimat-Kalimat Allaah azzawajal. Anda bisa membaca dan mendengarkannya sendiri. Coba cari di internet bacaan al-Qur’an Qori ini dan itu pasti anda akan mendapatkan bacaan Al-Qur’an yang sangat indah. Tetapi apa yang anda rasakan ketika anda shalat?”
Wanita tersebut menjawab, “Ketika saya shalat dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an, seluruh kegundahan dan kegelisahan saya lenyap dan saya akan merasakan bahagia selama tiga atau empat hari kemudian kegundahan dan kegelisahan itu akan datang kembali. Sehingga saya datang kembali ke masjid untuk shalat, dan akan merasakan bahagia selama tiga atau empat hari. “
Kemudian ibunya menerangkan Islam kepada wanita tersebut.
Saya tidak tahu apakah wanita tersebut masuk Islam atau tidak, tetapi yang paling penting dari kisah ini adalah meskipun seorang wanita yang bahkan bukan muslim sekalipun merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang tidak terkira ketika dia melakukan shalat… bagaimana dengan kita?

avatarRedaksi
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Dipersilakan membagikan artikel-artikel yang ada di blog ini tanpa perlu meminta izin kepada tim redaksi kisah muslim dunia dengan tetap mencantumkan sumber.

← Bagikan


Share/Bookmark

0 comments:

Post a Comment