Thursday 1 January 2015

Kategori: , , , ,

Kisah Murcyleen Peerzada: Dari Bollywood Menuju Islam


Hari-hari ini bisa dengan mudah kita saksikan di layar televisi tayangan berbagai film India yang seolah membawa kebagusan mutlak untuk kita gandrungi bersama. Namun, pernahkah kita mulai berpikir apa yang terjadi di latar belakang? Di balik layar ketika tak ada penonton yang melihat, agaknya hanya rahasia yang selalu ditutupi dengan rapat. Karena itu, mari menengok sejenak, dengan melepaskan kaca mata penonton, dan mulai merenungkan apa yang terjadi sebenarnya. Mari kita simak kisah di balik layar Bollywood yang sering kita abaikan.


Ia biasa menghabiskan hari-harinya dengan berdandan menggunakan produk makeup ternama dan mengenakan pakaian yang mewah. Shopping di maal-mall ternama dan mahal adalah hobinya. Karena hobinya ini, Dubai menjadi tempat paling disukainya untuk Shopping. Namun hal itu ia lakukan hingga tahun 2012. 

Lahir dan tumbuh besar di Mumbai, rumah industri film India, Murcyleen Peerzada (23 tahun) bekerja sebagai assistant director ‘Ek Tha Tiger’ di tahun terakhirnya kuliah. Ayahnya, Feroz Peerzada adalah seorang pebisnis kaya di Kashmir yang telah mengenal Yash Chopra selama 30 tahun, kemudian mengenalkan anaknya kepada direktor film terkenal itu. 

Setelah menjadi seorang assistant director, tujuannya adalah membuat namanya tenar. Namun kemudian hidupnya berubah berlawanan dengan apa yang selama ini ingin ia capai. 

Murcyleen telah menyumbangkan seluruh pakaian mahal, aksesoris merk terkenal, dan alat-alat rias yang ia miliki ke sebuah panti asuahan untuk memulai hidup baru yang lebih sederhana dan bersahaja. Perubahan besarnya ini berawal dari kematian direktor film yang terkenal dengan film-film romantis yang dibuatnya (Yash Chopra). 

“Saya sangat dekat dengan Yash Ji (Yash Chopra). Kematiannya membuat saya sok berat. Dan saya mulai berpikir tentang kehidupan dan kekuatan terbesar yang mengendalikan seluruh alam. Saya mengalami depresi selama tiga atau empat bulan. Tak ada yang saya lakukan saat itu,” kata Murcyleen kepada redaksi Kashmir Reader dalam pembicaraan yang dilakukan melalui telepon. 

“Ketika saya mencari sebuah jawaban yang saya butuhkan di internet, saya menemukan video-video Islami yang disampaikan oleh para ustad terkenal, sekaliber Nouman Ali Khan dan Yasmin Mogahed,” katanya. 

“Ketika saya mendengar salah satu video dakwah yang disampaikan Nouman Ali Khan, saya berkata dalam hati,’Ya Tuhan! Yang ia maksud adalah diri saya.’ Saya seorang muslim, tapi itu hanya sebuah nama kosong tanpa praktik. Ilmu yang saya dapat dari Nouman Ali Khan dan Yasmin Mogahed benar-benar membukakan mata batin saya. Dan itulah momen perubahan bagi saya di mana saya mulai berdoa dua kali sehari. Saya selalu meminta kepada Allah agar selalu diberi hidayah ke jalan yang benar,” akunya. 

Kini Murcyleen menjadi seorang cendekiawan Islam bersama-sama dengan Zakir Naik’s Islamic Reserch Foundation (IRF) di Mumbai. Baru-baru ini ia menjadi ketua panitian dalam acara Islamic Peace Conference pertama yang hanya dihadiri perempuan. 

“Usia saya 19 tahun saat itu, saat pertama kali bekerja untuk Yash Raj Film (YRF) sebagai assistant director ‘Ek Tha Tiger’. Saya mengambil pekerjaan itu sebagai batu loncatan menuju tujuan utama saya yakni menjadi seorang bintang film,” ia berkisah. 

Pada film terbaru yang akan diluncurkan YRF, “Shudh Desi Romance” Murcyleen ditawari tes untuk menjadi salah satu pemeran dalam film tersebut. 

“Direktor film tersebut menginginkan wajah baru, karena itu ia menawari saya untuk mengikuti tes. Ketika saya menatap kamera, saya tak tahu apa yang terjadi pada diri saya, saya merasa banyak orang mengecam saya. Saya merasa sebagai sebuah benda dan seluruh mata tertuju kepada saya. Saya tak bisa melakukan ini lagi. Lalu saya melangkah keluar dan berkata,’Saya tak akan pernah melakukan ini lagi’,” ungkapnya. 

“Yash Chopra sudah seperti kakek saya. Ketika saya ceritakan ambisi saya untuk menjadi seorang aktor. Kemudian saya memutuskan untuk mencari kostum dan Yash Chopra memberi saran untuk menggunakan Manish Malhorta,” ceritanya.

Murcyleen belum mendapatkan Malhorta ketika penyebab utama akan perubahannnya (kematian Yash Chopra) datang tiba-tiba ke dalam hidupnya di Oktober 2012. 

Selama masa pencariannya tentang ilmu Islam, suatu kali ketika ia tengah membersihkan rumahnya, ia menemukan segundukan berkas yang tertulis Nama Allah di bagian paling atasnya. 

“Itu adalah transkrip video dakwah Zakir Naik dalam topik “Wanita dalam Islam”. Karena itu, saya merasa telah mendapatkan tujuan hidup ini. Ketika saya membaca seluruh transkrip di petang itu, saya merasa sangat tercerahkan dengan seluruh isinya,” akunya.

Di petang yang tak terlupakan itu, ia memutuskan untuk mengikuti kajian yang lebih dalam mengenai Islam dengan mendaftarkan diri ke IRF, di bawah pengasuhan Farah Naik, istri Zakir Naik.  

“Banyak orang menemukan Islam dengan jalan pasti, tapi saya menemukan Islam dengan jalan penuh liku. Bulan pertama saya di IRF, saya tak mengenakan hijab dan tak seorang pun memaksa saya untuk mengenakannya. Bahkan teman-teman sekelas saya mengira saya adalah seorang mualaf,” terangnya. 

“Hingga setelah saya memahami pentingnya hijab bagi perempuan, saya mulai mengenakannya. Saya bahagia dengan perubahan ini. Saya berharap lebih banyak lagi orang yang kembali ke jalan Allah, karena itulah kebenaran sejati,” lanjutnya.

Saat ini Murcyleen tengah mendalami studi lanjut di IRF untuk menjadi seorang Ustadah. Di samping ia juga tengah menyelesaikan studi master dalam bidang ilmu Islam di Islamic Online University Qatar. Ia berniat mengorganisasikan lebih banyak lagi seminar-seminar untuk perempuan di Kashmir dalam waktu dekat. 

“Saya lihat wanita-wanita Kashmir lebih suka dengan gaya hidup Barat. Mereka saat ini adalah saya yang dahulu. Saya bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Generasi muda saat ini tak bisa disentuh dengan kata-kata kemarahan. Karena itu, saya ingin terhubung dengan generasi muda melalui seminar-seminar perdamaian di mana para cendekiawan muslim bisa berbicara lama mengenai berbagai persoalan dengan cara yang halus,” jelasnya.


avatarRedaksi
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Dipersilakan membagikan artikel-artikel yang ada di blog ini tanpa perlu meminta izin kepada tim redaksi kisah muslim dunia dengan tetap mencantumkan sumber.

← Bagikan


Share/Bookmark

0 comments:

Post a Comment