Tuesday 10 March 2015

Kategori: , , , , , , , ,

Islam, Inilah Jalanku


Selalu ada daya tarik tersendiri ketika berbicara mengenai kisah mualaf. Sering kali setiap kisah mualaf diwarnai dengan momen perubahan hidup yang dramatis, momen perubahan yang terjadi ketika seseorang ingin keluar dari kehidupan yang penuh loba-laba materi duniawi menuju sebuah kehidupan spiritual yang tinggi. Sebagian besar orang yang mengalami masa-masa cobaan dan kepanikan seperti itu pasti merasakan keputusasaan yang hebat, hingga akhirnya kembali kepada Tuhannya dengan shalat. Dalam setiap kasus demikian, saya tahu, mereka lupa satu hal yang secara naluriah telah ada dalam diri mereka, yakni berdoa secara langsung kepada Sang Pencipta. 

Sebagai contoh, seorang perempuan bercerita tentang kisahnya yang ia namai ‘Terlahir Kembali Sebagai Nasrani’ dalam sebuah acara televisi terkenal umat Kristiani. Perempuan itu bercerita tentang bagaimana kisahnya menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dalam sebuah kecelakaan kapal. Ketika terombang-ambing siang dan malam di lautan lepas, ia mengatakan bagaimana Tuhan berbicara kepadanya, menunjukinya, dan melindunginya. Ia meminta pertolongan kepada Tuhan dengan berdoa hanya kepada-Nya semata. Dalam kisahnya yang panjang, ia berulang kali menyebut nama Tuhan dan tak pernah menyebut sekali pun nama Yesus Kristus. Namun pada sebuah momen ketika ia diselamatkan oleh sebuah kapal yang tiba-tiba lewat, ia mengangkat tangannya ke langit dan berteriak,”Terima kasih Yesus!”

Ada pelajaran yang bisa kita petik dari sini. Ketika seseorang mengalami momen-momen kepanikan dan tekanan, manusia secara naluriah berdoa secara langsung kepada Tuhan, tanpa perantara. Itulah fitrah spiritual yang dimiliki manusia. Namun setelah terbebas dari momen-momen sulit, manusia akan kembali kepada ajaran agama yang ia peluk seperti biasa, tak peduli seberapa berat momen itu dirasakan sebelumnya. Semua mualaf merasa Tuhan menyelamatkannya dan keajaiban atas selamatnya ia dari momen-momen pahit membenarkan keyakinannya. Namun tetap hanya ada satu Tuhan. Karena itu, masuk akal jika hanya ada satu agama yang benar dalam seluruh aspeknya. 

Oleh karena itu, hanya ada satu kelompok yang benar dan yang lain keliru. Karena Allah mengajarkan kita dalam Al-Qur’an,"Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya" (13:27). Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang Lurus (untuk sampai) kepada-Nya (4:127). Karena bagi orang-orang yang sesat, Allah biarkan mereka memilih jalan apapun yang mereka inginkan. 

Lalu siapa yang akan menjadi muslim karena kisah yang akan saya ceritakan? Hanya satu orang yaitu saya sendiri. Begini ceritanya.

Tahun 1990, itulah tahun terakhir saya berada di laboratorium ilmu mata di Universitas George Washington, Washington DC. Putri kedua saya lahir pada tanggal 10 Oktober. Saya sangat cemas saat itu. Ia lahir dengan warna kulit agak kehitaman, dari dada hingga ujung kakinya berwarna agak kebiru-biruan. Tubuhnya tak memiliki cukup darah. Penyebabnya adalah kelainan batang nadi -penyempitan serius pembuluh darah besar dari jantung. Tak ada yang bisa saya katakan saat itu, kecuali saya hancur. 

Sebagai seorang dokter, saya tahu ia harus segera dioperasi, dengan kemingkinan bertahan hidup cukup kecil. Seorang dokter spesialis bedah kardio-dada dipanggil dari kota seberang dan saya tinggalkan ia di ruangan ICU khusus bayi untuk memeriksa anak saya.

Tanpa seorang kawan kecuali hanya ketakutan, saya keluar menuju ruangan ibadah di rumah sakit itu dan berlutut mendoa. Inilah untuk pertama kali saya mengenal Tuhan. Bahkan ketika saya berdoa, saya berdoa dengan kata-kata skeptis,”Wahai Tuhan, jika memang Engkau ada...” Saya katakan setelah itu bahwa saya berjanji jika memang Tuhan ada, jika Dia menyelamatkan putri saya, dan jika Dia memberi petunjuk kepada saya untuk masuk agama yang Dia ridhoi, saya akan mengikuti titah-Nya. 

Saya kembali ke ruang ICU sekitar 15 menit kemudian, dan sangat terkejut ketika dokter berkata bahwa putri saya akan baik-baik saja. Dan benarlah prediksi dokter, setelah dua hari, kondisi anak saya berangsur-angsur membaik secara ajaib, tanpa obat atau pun operasi. Hingga kini, ia tumbuh seperti anak normal lainnya. 

Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya adalah seorang dokter. Meskipun dokter menyarankan untuk membeli beberapa obat, namun saya tak membelinya. Saya ingat ia menjelaskan tentang penebalan dinding arteris, lemahnya oksigenasi, dan resolusi spontan. Kemudian saya berkata,”Tidak, putri saya selamat bukan karena keajaiban obat, ia selamat karena Tuhan." Banyak orang yang berjanji kepada Tuhan di momen-momen sulit bisa menemukan atau membuat alasan untuk meluluskan “penawarannya” kepada Tuhan, hingga Tuhan menyelamatkannya dari kesulitan. Saat itu saya bisa dengan mudah menggantungkan kesembuhan putri saya pada pejelasan dokter ketimbang kepada keajaiban Tuhan. 

Namun keimanan telah masuk ke dalam hati saya, dan tak akan pernah keluar lagi. Putri saya telah diperiksa jantungnya dengan metode ultrasounds yang dilakukan sebelum dan setelah, dan menunjukkan adanya penyempitan serius pembuluh darah besar namun hilang dalam beberapa menit kemudian. Satu hal yang terpikir oleh saya adalah inilah Tangan Tuhan. Meskipun ada penjelasan secara medis, namun saya hanya meyakini bahwa itu adalah jawaban Tuhan atas doa saya. Dulu atau sekarang saya tak menerima perjelasan apa pun kecuali itu. 

Selama beberapa tahun kemudian, saya mencoba memenuhi panggilan spiritual itu, namun gagal. Saya mempelajari ajaran Yahudi dan berbagai ajaran dalam sekte-sekte Kristen. Saya mengira saya telah berada pada jalan yang benar, yakni berada dekat dengan kebenaran namun bukan tepat pada kebenaran. Saya tidak pernah mengimani secara penuh ajaran-ajaran Kristen, karena saya tidak bisa menundukkan perbedaan antara aturan-aturan Kristen dengan ajaran-ajaran Yesus. Hingga akhirnya saya diperkenalkan dengan Al-Qur’an, Biografi Martin Ling, dan Muhammad salallahu alaihi wa sallam: kisah kehidupannya berdasarkan sumber-sumber awal. 

Dalam kitab referensi Yahudi, saya menemukan bahwa terdapat tiga nabi setelah nabi Musa. Saya menyimpulkan bahwa Jonh/Yahya Sang Pembabtis dan Yesus Kristus adalah dua orang yang berbeda. Dalam Kitab Perjanjian Baru Yesus Kristus berbica mengenai nabi terakhir yang harus diikuti. 

Ketika saya tahu Al-Qur’an mengajarkan keesaan Tuhan, sebagaimana Musa dan Isa telah mengajarkan, saya percaya bahwa Muhammad salallahu alaihi wa sallam adalah nabi akhir zaman yang telah diprediksi. Semuanya masuk akal dan jelas sekarang: persambungan rantai kenabian dan wahyu, keesaan Tuhan, serta kesempurnaan wahyu yang terdapat dalam Al-Qur’an. Setelah itu saya masuk Islam. 

Cukup pintar? Tidak. Saya akan melakukan kesalahan besar jika memahami semuanya sendiri. Satu hal yang saya pelajari adalah ada banyak orang yang lebih pintar ketimbang saya namun tak mau mempelajari Islam. Jadi ini bukan masalah kepandaian, tapi ini murni masalah pencerahan, karena”...Barang siapa yang beriman kepada Allah -Dia akan menunjuki hatinya” (64:11). “...Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)” (42:13). “.... dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus” (24:46). 

Jadi saya bersyukur kepada Allah karena telah memilih saya untuk diberikan petunjuk dan saya berikan satu nasehat sederhana tentang petunjuk: kenali Pencipta kita, berdoalah kepada-Nya, hanya kepada-Nya, dan dengan tulus ikhlas carilah petunjukk-Nya. Dan siapa saja yang Dia beri petunjuk, tak ada yang bisa menyesatkannya.

Dr. Laurence B. Brown adalah seorang dokter bedah mata. Alumni Cornell University, Brown University Medical School dan George Washington University Hospital. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang beliau, bisa mengunjungi website beliau: www.leveltruth.com


avatarRedaksi
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Dipersilakan membagikan artikel-artikel yang ada di blog ini tanpa perlu meminta izin kepada tim redaksi kisah muslim dunia dengan tetap mencantumkan sumber.

← Bagikan


Share/Bookmark

1 comments:

  1. Slots, video poker and roulette, casino bonus - Dr. MCD
    There are no bonus requirements and slot machines can 거제 출장마사지 be played 광주광역 출장마사지 at slot 충주 출장샵 sites in 시흥 출장마사지 the US. 김포 출장안마 We have prepared an honest and

    ReplyDelete