Sunday 31 May 2015

Kategori: ,

Mari Merenung dan Belajar

    

Ini tentang Islam, tentang realita, tentang masa depan yang perlu kita pikirkan dari sekarang. Tentang hal-hal yang jauh ke depan. Tentang berbagai kejadian di masa mendatang. Tentang kepastian. Tentang hari esok setelah kematian. Tentang nasib kita di Hari Pembalasan. 
    Apa yang telah kita persiapkan. Apa yang telah kita persembahkan. Apa yang telah kita lakukan. Apa yang membuat kita masih tenang-tenang. Apa yang membuat kita masih tetap menjadi orang lain. Sosok yang masih asing dengan ajaran Islam. Sosok yang masih tak mau tahu dengan hukum-hukum Islam.
    Mari merenungkan realita ini.
    Jika perzinaan telah menjadi kejadian lumrah, apa yang bakal terjadi selanjutnya? Agaknya kini kita perlu merenung dan menghitung. Karena itu kita perlu lebih dekat dengan realita dan peka terhadap apa yang tengah terjadi di lingkungan sekitar kita. Mari merapat, bediskusi di satu forum, dengan satu akun: muslim. Dengan begini mungkin kita semua akan setuju dengan sebuah dasar bahwa perzinaan merupakan perbuatan dosa yang dilarang Islam.
   Kita perlu merenung bahwa realita ingin mata kita terbuka lebih lebar dan berpikir lebih keras, bahwa kita saat ini tengah berada di era hiperseksualitas. Di mana kita baca atau tonton di berbagai media mengabarkan ini: razia Indekos ditemukan banyak pasangan bukan suami-isteri; pasangan mesum di kamar mandi mushola mau diarak keliling kampung; lagi asyik mesum di pantai, UN usai, siswi 'ngamar' dengan pacar; dll. 
   Mungkin kita bisa simpulkan dari berbagai berita itu bahwa perzinaan di era kita saat ini bisa dengan sangat mudah dilakukan. Bagaimana bisa? Kita bisa lihat itu secara holistik. Sebab-sebab terbesar adalah karena kita hidup di dunia yang dipenuhi kecanggihan teknologi, sehingga setiap adegan perzinaan bisa dilakukan dengan mudah dimulai dengan sms, media sosial, pornografi di internet, tayangan televisi, iklan vulgar dll. Sementara di saat yang bersamaan, kita sebagai manusia yang hidup di dunia semacam ini, malah berangsur-angsur lupa dengan orientasi sebenarnya dalam menjalani hidup. Kita sedikit demi sedikit kehilangan alasan mengapa kita hidup di dunia karena kita selalu fokus pada pencapaian dunia yakni sebuah laku untuk terus mendapatkan perhiasan dunia. 
    Karena itu mungkin kita sudah lupa kapan terakhir kali orang tua kita memberi nasihat kepada kita bahwa alasan kita hidup di dunia adalah karena Allah ingin kita hanya menyembah-Nya atau dengan bahasa sederhana Allah ingin kita mempersiapkan segalanya sebelum kita betemu Allah. Dan salah satu bentuk penyembahan dan persiapan itu adalah dengan tidak mendekati zina. Seberapa sering seruan itu kita dengar dari orang tua kita? Atau seberapa sering seruan itu terwujut dalam praktek nyata? Misalkan orang tua kita yang selalu berusaha menyekolahkan kita di sekolah-sekolah yang bernafaskan Islam, sekolah-sekolah yang tak pernah membiarkan anak didiknya diracuni oleh virus pacaran dengan memisahkan lelaki dan perempuan dalam hal ruang dan suasana. Mungkin hal itu sangat jarang kita dapati. Karena kita sudah sangat terbiasa dengan ketakbenaran hingga menganggap itu benar. 
    Kita sudah sangat terbiasa dengan tampilan Islam yang sering ditayangkan di acara televisi atau media lain bahwa Islam adalah hanya sekadar shalat, puasa, zakat, haji, menyemarakkan hari-hari besar dengan tergelak dan gembira, tanpa perlu mempelajari tata cara yang sebenarnya. Agaknya kita sudah terlalu asyik dengan Islam semacam ini. Kita sudah tak memiliki keinginan lagi untuk mempelajari Islam. Dan karena itu kita akan menganggap aneh orang Islam yang melarang pacaran karena itu termasuk mendekati zina. Kita akan menganggap mereka adalah aliran ortodoks yang beragama dengan keras tanpa memperbolehkan orang lain bahagia. Dan itulah akibat dari kealpaan kita terhadap alasan kita hidup di dunia.  
    Karena pada awalnya, inilah salah satu sebab adegan perzinaan menjadi lumrah. Setelah kita tak lagi memahami alasan kita hidup di dunia, kita akan melakukan apapun yang bisa menyenangkan hati. Kita akan selalu berorientasi pada pemuasan hawa nafsu. Kita akan semakin terpukau dengan keburukan dan antipati pada kebaikan. Kita akan semakin mencintai kebebasan. Kita akan semakin gembira dengan perkumpulan lelaki perempuan. Kita akan semakin syahdu dengan drama percintaan tanpa sebuah penikahan. Kita akan semakin berhasrat untuk menikmati perzinaan. Dan kita akan menganggap ini adalah kebenaran, karena kita tidak pernah mau mempelajari kesalahan. 
   Dan karena itu kita perlu menghitung. Apa yang perlu kita kurangi untuk mereduksi realita buruk ini? Kita perlu mengurangi ketakbenaran. Kita perlu berpikir lebih tenang tentang apa yang sebenarnya terjadi pada dunia. Kita perlu membuat kebijakan baru dalam hidup. Kita perlu menentukan sekarang juga. Kita perlu mempelajari Islam yang sesungguhnya. Kita perlu memahami alasan kita hidup: untuk menyembah Allah atau untuk mempersiapkan segalanya sebelum bertemu Allah karena semua dari kita akan mati. Dan apakah ketika kita bertemu Allah kita akan mengatakan “Ya Allah ini persembahanku (perzinaan) untuk-Mu”? Nauzdubillah min zdalik.
    Setelah kita mulai menyadari orientasi sebenarnya dalam menjalani hidup, mari kita mulai memperbaiki hal-hal yang tak benar dalam hidup. Mari kita mulai membuat tatanan baru. Mari kita mulai mengatur sedikit demi sedikit cara dan gaya hidup kita sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Memang tak pernah mudah untuk memulai, tapi jika jalan kebenaran hanya bisa ditempuh dengan memulai, apakah kita masih akan berdiam diri?
    Kita harus mulai belajar. Islam bukan sekadar agama nenek moyang, yang membuat kita berislam tanpa perlu mempelajari. Kita harus mulai belajar. Belajar! Belajar! Dan belajar!
    Gunakan kesempatan hidup sebaik-baiknya!
    Sibukkan diri dengan kawan-kawan yang baik, mencari ilmu, beramal!
    Berikut adalah sejumlah laman Islami yang bisa terus ditengok.

Search Engine Islami : Yufid.com
Download Video Ceramah : Yufid.tv
Download Audio Ceramah : Kajian.net
Download Umum (software, ebook, dll) : Islam-Download.net
Wirausaha/Bisnis Islami : PengusahaMuslim.com
Tanya-Jawab Islami : KonsultasiSyariah.com
Artikel Islami : Muslim.or.id
Artikel Muslimah : Muslimah.or.id
Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat: Rumaysho.com

avatarRedaksi
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Dipersilakan membagikan artikel-artikel yang ada di blog ini tanpa perlu meminta izin kepada tim redaksi kisah muslim dunia dengan tetap mencantumkan sumber.

← Bagikan


Share/Bookmark

0 comments:

Post a Comment