Kristin Szremski adalah seorang ibu Illionis berumur 53 tahun dari Palo Hills. Lahir dalam ajaran Kristen Missouri-Synod Lutheran yang kemudian berpindah meyakini ajaran Kristen Katolik hingga akhirnya menemukan Islam.
Perjalanan Menuju Islam
Di tahun 2000-an, saya bekerja sebagai reporter sebuah surat kabar bernama Star di pinggiran Chicago. Saya ditugaskan untuk meliput berita yang berkaitan dengan masyarakat Arab. Saat itu saya tak mengerti apa pun tentang Islam. Saya tumbuh dalam ajaran Missouri-Synod Lutheran dan kami selalu diajari bahwa semua agama dan nabi yang datang setelah Yesus adalah sesat.
Selama enam minggu, saya melakukan riset, menanyai banyak Muslim Arab. Perpindahan saya menuju Islam tidak terjadi dalam waktu semalam; mungkin butuh waktu sekitar 18 bulan untuk meyakinkan saya hingga akhirnya masuk Islam. Saya sangat tertarik mempelajari Islam karena Islam juga memiliki kisah-kisah nabi yang sama seperti dalam Injil.
Saya tumbuh dalam ajaran Lutheran, namun kemudian pindah menjadi Katolik ketika berumur 40 tahun. Saya selalu ingin bersama masyarakat luas dan saat itu saya tertarik mempelajari ajaran Kristen Katolik. Karena suami saya seorang Katolik, saya memutuskan untuk mengikutinya. Hal ini berdampak besar bagi saya untuk kemudian memeluk Islam, karena ajaran Lutheran memercayai ajaran Injil secara harfiah dan tak boleh ada pertentangan, sementara ajaran Katolik mendorong pemeluknya untuk terus menggali ilmu, bertanya, dan sering mengajarkan kepada pemeluknya konteks-konteks historis yang mengiringi adanya aturan-aturan dalam Agama Kristen. Hal ini membuka pikiran saya untuk meneliti kemungkinan adanya kebenaran Al-Qur’an bahwa kitab itu benar-benar diturunkan oleh Tuhan.
Setelah saya memercayai ini, mudah bagi saya untuk memercayai bahwa Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam adalah rasul dan nabi. Hal tersulit untuk dihilangkan adalah ajaran bahwa Yesus adalah anak Tuhan. Namun kemudian, akhirnya saya temukan ayat dalam Al-Qur’an bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan dan juga kenyataan bahwa Islam meyakini bahwa Yesus (Isa) alaihissalam adalah nabi dan rasul, sehingga saya tak perlu membuang sosok Yesus dalam pikiran saya, hanya meluruskan pemikiran saya tentang Yesus.
21 Juli 2001, dan akhirnya, tiba saatnya saya mengikrarkan syahadatain. Saat itu saya sedang berada di sebuah kamar hotel di Washington DC, di mana saya akan menghadiri rapat untuk membahas majalah yang saya juga menulis di dalamnya. Tergeletak muskhaf Al-Qur’an di atas tempat tidur dengan terbuka dan saya menghadapnya, saya berlutut dan berdoa kepada Tuhan untuk memberikan jalan kebenaran kepada saya dan seketika itu pula saya mengikrarkan syahadatain. Setelah itu, saya mengikrarkan syahadatain di hadapan khlayak muslim dalam komunitas Arab.
Saya mencintai Islam karena kemurnian, kesederhanan, dan kebenarannya. Masyarakat muslim yang saya temui sangat baik, sabar, dan berakhlak mulia.
← Bagikan

0 comments:
Post a Comment